Rabu, 08 Mei 2013

proposal

Teknik Pembuatan Proposal 30 Maret 2009 D'Cockers Tinggalkan Komentar Go to comments Definisi Proposal Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan; 2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya. Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal. Isi Proposal Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama kegiatan (judul), dasar pemikiran, tujuan diadakannya kegiatan, ruang lingkup, waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara (panitia), anggaran biaya, dan penutup. Ciri-Ciri Proposal 1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan 2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan 3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara 4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara 5. dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari). Pengertian Proposal I. Definisi Proposal Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll. Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah¬kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang¬orang yang membaca proposal tersebut. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya. Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis : 1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya. 2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya. 3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca. Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain : 1. nama proposal 2. pendahuluan 3. tujuan 4. bentuk/jenis kegiatan 5. pelaksanaan 6. panitia pelaksana (terlampir) 7. biaya/dana (rincian terlampir) 8. harapan 9. lampiran Manfaat Proposal : Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.  Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan. II. Ciri-Ciri Proposal : Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.  Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara. dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat proposal :  Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui. Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal. Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan; 2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya. Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal. Isi Proposal Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama kegiatan (judul), dasar pemikiran, tujuan diadakannya kegiatan, ruang lingkup, waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara (panitia), anggaran biaya, dan penutup. Tujuan membuat proposal Dapat diartikan proposal merupakan suatu penjabaran peneltian, tujuan dari pembuatan proposal biasanya untuk mejabarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikatakan juga proposal merupakan suatu dokumentasi hasil penelitian. Jenis - Jenis Proposal Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu : 1. Proposal Penelitian Pengembangan Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan. 2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah. 3. Proposal Penelitian Kualitatif Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan. 4. Proposal Penelitian Kuantitatif Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. III. Sistematika pembuatan proposal antara lain : 1. Pendahuluan  Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.  Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).  Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya. 2. Dasar Pemikiran  Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain.  Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian. 3. Tujuan  Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).  Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa. Contoh :  Memperoleh kader-kader KMHDI.  Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI. 4. Tema  Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut. 5. Jenis Kegiatan  Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu.  Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll. 6. Target  Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan. Contoh :  Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan. 7. Sasaran/Peserta  Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta). 8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan  Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut. 9. Anggaran Dana  Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri. 10. Susunan Panitia  Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran. 11. Jadwal Kegiatan  Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya.  Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak. 12. Penutup  Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.  Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.  Terakhir, diikuti dengan lampiran.

laporan



Jenis penelitian dibagi beberapa kategori, antara lain :
Berdasarkan tujuannya, penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian murni dan penelitian terapan. Jika penelitian diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah maka penelitian itu dinamakan penelitian terapan, sedangkan jika penelitian itu diarahkan untuk memahami masalah secara mendalam tanpa ingin menerapkan hasilnya dinamakan penelitian murni.
Berdasarkan metodenya, penelitian dibagi menjadi survey, ex post facto, eksperimen, naturalistic/kualitatif, kebijakan, tindakan, evaluasi dan sejarah
Berdasarkan tingkat ekplanasi dibagi menjadi penelitian deskriptif, (gambaran), asosiatif (hubungan) dan komparatif (perbandingan)
Berdasarkan jenis data, penelitian dibagi menjadi penelitian kuantitatif, kualitatif dan gabungan.
Berikut ini dijelaskan mengenai jenis-jenis penelitian berdasarkan metodenya antara lain :

Penelitian Survey

Kerlinger (dalam Sugiyono, 2007:7) menyatakan bahwa ”penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar/kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi”.

Dengan demikian, penelitian survey umumnya melakukan pengambilan sampel namun dilakukan generalisasi. (data sampel berlaku untuk populasi). Karena itu, teknik dan metode pengambilan sampel merupakan faktor yang sangat penting dalam penelitian survey.

Contohnya : Lembaga Survey XXX melakukan survey tentang ”siapa yang layak menjadi presiden tahun 2014” di wilayah Jakarta. Karena banyaknya penduduk Jakarta, maka tidak mungkin dilakukan survey secara penuh, sehingga dilakukan pengambilan sampel yang representative (mewakili) populasi. Data sampel ini kemudian diharapkan dapat mencerminkan kecenderungan persepsi penduduk secara keseluruhan (berbagai teknik sampling akan dijelaskan kemudian).

Penelitian Ex Post Facto

Merupakan penelitian untuk mengungkap penyebab sebuah peristiwa yang sudah terjadi. Misalnya, penelitian tentang penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Adam Air. Penelitian ini kemudian akan melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab kejadian tersebut.

Penelitian Experimen

Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.

Ciri utama dari penelitian eksperimen adalah meneliti hubungan sebab akibat, situasi yang terkontrol ketat, dan memunculkan sesuatu agar terjadi.

Misalnya penelitian untuk menguji dampak pemutaran musik klasik terhadap prestasi belajar siswa. Artinya ada penyebab (musik klasik) dan akibat (hasil belajar). Situasi yang dikontrol ketat agar akibat (hasil belajar) benar-benar ditimbulkan oleh musik klasik (penyebab) dan bukan karena penyebab lain. Memunculkan suatu terjadi misalnya dengan adanya musik klasik maka akan memunculkan tingginya prestasi belajar siswa.

Penelitian Naturalistik

Penelitian naturalistik disebut juga penelitian kualitatif. Artinya, penelitian dilakukan pada kondisi objek alamiah (lawan dari eksperimen yang diciptakan). Peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan (misalnya wawancara, observasi, angket, dokumantasi, dll), analisis data bersifat induktif, proses lebih penting dari pada hasil, dan lebih menekankan makna dibanding generalisasi.

Contohnya penelitian untuk mengungkap penyebab rendahnya prestasi atlet-atlet Indonesia di kancah Internasional.

Penelitian Tindakan

Merupakan penelitian yang ditujukan untuk menemukan metode yang paling efektif dalam kegiatan sehari-hari di tempat kerja maupun di organisasi lain.

Misalnya penelitian tindakan untuk mencari metode kerja yang paling efisien dalam sebuah pabrik. Penelitian akan melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang metode, prosedur kerja dan alat kerja baik mengenai kelebihannya maupun kekurangannya, sehingga akan dicarikan metode dan alat yang lebih tepat. Metode baru ini selanjutnya akan dicoba terus menerus sampai ditemukan metode yang paling efisien.

Penelitian Kebijakan

Merupakan penelitian untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki umumnya oleh para administrator atau pembuat kebijakan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi rekomendasi kebijakan yang akan diambil.

Contohnya penelitian untuk menentukan sistem penggajian karyawan, sistem karir dan lain sebagainya.

Penelitian Evaluasi

Merupakan penelitian yang ditujukan untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan atau produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Kata kunci dari penelitian evaluasi adalah adanya standar pengukuran.

Misalnya evaluasi terhadap proses belajar mengajar harus dibandingkan dengan standar proses belajar mengajar yang dikeluarkan oleh Diknas sehingga penilaian hasil evaluasi akan memperlihatkan di bawah standar, sesuai standar atau jauh di atas standar.

Penelitian Sejarah

Merupakan penelitian untuk mengungkap kejadian-kejadian di masa lalu. Misalnya penelitian tentang sejarah berdirinya kerajaan Demak, penelitian tentang perkembangan peradaban kelompok atau suku bangsa tertentu, dll.

Dirangkum dari :
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Buku lain yang dianjurkan :
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

metodologi penelitian



Jenis penelitian dibagi beberapa kategori, antara lain :
Berdasarkan tujuannya, penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian murni dan penelitian terapan. Jika penelitian diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah maka penelitian itu dinamakan penelitian terapan, sedangkan jika penelitian itu diarahkan untuk memahami masalah secara mendalam tanpa ingin menerapkan hasilnya dinamakan penelitian murni.
Berdasarkan metodenya, penelitian dibagi menjadi survey, ex post facto, eksperimen, naturalistic/kualitatif, kebijakan, tindakan, evaluasi dan sejarah
Berdasarkan tingkat ekplanasi dibagi menjadi penelitian deskriptif, (gambaran), asosiatif (hubungan) dan komparatif (perbandingan)
Berdasarkan jenis data, penelitian dibagi menjadi penelitian kuantitatif, kualitatif dan gabungan.
Berikut ini dijelaskan mengenai jenis-jenis penelitian berdasarkan metodenya antara lain :

Penelitian Survey

Kerlinger (dalam Sugiyono, 2007:7) menyatakan bahwa ”penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar/kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi”.

Dengan demikian, penelitian survey umumnya melakukan pengambilan sampel namun dilakukan generalisasi. (data sampel berlaku untuk populasi). Karena itu, teknik dan metode pengambilan sampel merupakan faktor yang sangat penting dalam penelitian survey.

Contohnya : Lembaga Survey XXX melakukan survey tentang ”siapa yang layak menjadi presiden tahun 2014” di wilayah Jakarta. Karena banyaknya penduduk Jakarta, maka tidak mungkin dilakukan survey secara penuh, sehingga dilakukan pengambilan sampel yang representative (mewakili) populasi. Data sampel ini kemudian diharapkan dapat mencerminkan kecenderungan persepsi penduduk secara keseluruhan (berbagai teknik sampling akan dijelaskan kemudian).

Penelitian Ex Post Facto

Merupakan penelitian untuk mengungkap penyebab sebuah peristiwa yang sudah terjadi. Misalnya, penelitian tentang penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Adam Air. Penelitian ini kemudian akan melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab kejadian tersebut.

Penelitian Experimen

Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.

Ciri utama dari penelitian eksperimen adalah meneliti hubungan sebab akibat, situasi yang terkontrol ketat, dan memunculkan sesuatu agar terjadi.

Misalnya penelitian untuk menguji dampak pemutaran musik klasik terhadap prestasi belajar siswa. Artinya ada penyebab (musik klasik) dan akibat (hasil belajar). Situasi yang dikontrol ketat agar akibat (hasil belajar) benar-benar ditimbulkan oleh musik klasik (penyebab) dan bukan karena penyebab lain. Memunculkan suatu terjadi misalnya dengan adanya musik klasik maka akan memunculkan tingginya prestasi belajar siswa.

Penelitian Naturalistik

Penelitian naturalistik disebut juga penelitian kualitatif. Artinya, penelitian dilakukan pada kondisi objek alamiah (lawan dari eksperimen yang diciptakan). Peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan (misalnya wawancara, observasi, angket, dokumantasi, dll), analisis data bersifat induktif, proses lebih penting dari pada hasil, dan lebih menekankan makna dibanding generalisasi.

Contohnya penelitian untuk mengungkap penyebab rendahnya prestasi atlet-atlet Indonesia di kancah Internasional.

Penelitian Tindakan

Merupakan penelitian yang ditujukan untuk menemukan metode yang paling efektif dalam kegiatan sehari-hari di tempat kerja maupun di organisasi lain.

Misalnya penelitian tindakan untuk mencari metode kerja yang paling efisien dalam sebuah pabrik. Penelitian akan melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang metode, prosedur kerja dan alat kerja baik mengenai kelebihannya maupun kekurangannya, sehingga akan dicarikan metode dan alat yang lebih tepat. Metode baru ini selanjutnya akan dicoba terus menerus sampai ditemukan metode yang paling efisien.

Penelitian Kebijakan

Merupakan penelitian untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki umumnya oleh para administrator atau pembuat kebijakan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi rekomendasi kebijakan yang akan diambil.

Contohnya penelitian untuk menentukan sistem penggajian karyawan, sistem karir dan lain sebagainya.

Penelitian Evaluasi

Merupakan penelitian yang ditujukan untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan atau produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Kata kunci dari penelitian evaluasi adalah adanya standar pengukuran.

Misalnya evaluasi terhadap proses belajar mengajar harus dibandingkan dengan standar proses belajar mengajar yang dikeluarkan oleh Diknas sehingga penilaian hasil evaluasi akan memperlihatkan di bawah standar, sesuai standar atau jauh di atas standar.

Penelitian Sejarah

Merupakan penelitian untuk mengungkap kejadian-kejadian di masa lalu. Misalnya penelitian tentang sejarah berdirinya kerajaan Demak, penelitian tentang perkembangan peradaban kelompok atau suku bangsa tertentu, dll.

Dirangkum dari :
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Buku lain yang dianjurkan :
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

cover



UKURAN GEJALA PUSAT
(TENDENSI SENTRAL)

MAKALAH







    DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
1.      ANITA SUNDARI
2.      ELFRITA YANTI N.
3.      NENI FITRIANA



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
T.A. 2012/2013